Sedikit cerita yang kami bagi saat kunjungan kami ke Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku baru-baru ini. Saat itu crew Moluken.com bersama pimpinan redaksinya Sahlan Heluth berkunjung ke pulau Buano pada sebuah pagelaran budaya.
Sepulangnya kami dari Pulau Buano dengan hanya mengunakan long boat
kecil, tanpa sengaja kami menyinggahi sebuah pulau kecil yang bernama
Pulau Osi. Kami pun terpukau saat menyandarkan perahu dan menaiki
jembatan kayu yang panjangnya ratusan meter yang mebentang dari ujung
pulau kecil itu. Tanpa pikir panjang meski waktu itu sedikit gerimis
kami pun tak mau ketigalan menikmati moment itu dan langsung
mengabadikan suasana keindahan pulau Osi dengan kamera.
Pulau Osi dapat dijangkau hanya dengan
mengunakan motor ojek sewaan dari dusun Pelita Jaya Kecamatan Seram
Barat. Hanya membutuhkan waktu sekitar 10 menit saja untuk sampai ke
tujuan.
Sebelum masuk ke pulau ini kita akan
dihadapkan dengan sebuah pintu gerbang dan jembatan kayu dengan panjang
sekitar 2 hingga 3 kilo meter. Anda jangan takut tercebur kelaut,
karena jembatan kayu ini dibuat khusus untuk kendaraan roda dua dan
pejalan kaki meski jembatan ini merupakan hasil swadaya warga setempat.
Disepanjang jalan menuju pulau Osi ini,
mata kita akan dimanjakan dengan dengan keindahan pohon bakau yang
tumbuh subur di pesisir pantai. Karang dan bebatuan pun nampak jelas
terlihat sepanjang perjalanan yang hanya memakan waktu sekitar sepuluh
menit itu.
Masyarakat di Dulau Osi rata-rata
memeluk agama Islam. Di sana ada satu buah masjid dan satu buah Sekolah
Dasar Negeri. Di Pulau yang indah ini kita banyak jumpai karamba ikan
kerapunya dan juga lobster. Ada jenis ikan disana yang namanya ikan
mami yang dikembang-biakkan di keramba. Harga ikan ini per kilonya bisa
mencapai 1 juta rupiah loohh.
Pemandangan pantai di Pulau Osi sangat
menarik. Airnya sangat jernih seolah kita sedang melihat aquarium
raksasa. Karena begitu jernih air nya, kita bisa melihat dengan mata
telanjang ikan yang berwarna-warni di dasar laut tak ketinggalan juga
bintang laut yang bertaburan di dasar.
Diujung perkampungan ini kita masih
disuguhi jembatan yang menjorok ke laut. Alangka indahnya panorama
laut yang luar biasa. Mata kami juga kemudian dimanjakan dengan para
pemancing lokal yang sedang melakukan eksennya sedang mengangkat ikan
di permukaan laut.
Sayangnya keidahan yang diberikan alam ini belum
kelola maksimal oleh pemerintah daerah setempat untuk dijadikan sebuah
obyek wisata lokal. Semoga Pulau Osi ini suatu kelak nanti menjadi
buruan para wisatawan dalam dan luar negeri. ( Oleh: Bahtiar Tanda H – Wartawan Moluken.com )
Komentar