Kapolda Berikan Warning, Potensi Konflik Saat Pilkada Tetap Ada

Potensi konflik saat Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku tetap ada. Potensi konflik itu baik di antara kalangan masyarakat atau kandidat yang tidak menerima kekalahan.

Penegasan ini dikemukakan Kapolda Maluku Brigjen Muktiono saat rapat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Maluku, yang berlangsung di Lantai VII Kantor Gubernur, Selasa, lalu.
Dijelaskan, pengamanan Pilkada Maluku dengan sandi ‘Mantap Praja Siwalima’ sudah dilakukan sejak Desember 2012.

Operasi pengamanan tersebut termasuk pengawalan para pasangan calon gubernur dan wakil gubernur, pendistribusian logistik, pengamanan Kantor KPU, Bawaslu termasuk personelnya. Pengamanan ini di-back up oleh TNI sehingga seluruh kekuatan berjumlah 7.667 personel.

Dikatakan, untuk mengatasi potensi konflik saat pilkada maka mesti dikelola secara baik melalui kebersamaan dan keterpaduan secara komperhensif baik itu aparat keamanan, masyarakat serta seluruh stakeholder.

“Polri punya satuan yang paling depan, misalnya polsek, sub sektor, intelijen serta lainya, TNI juga sama maupun komponen masyarakat, para raja, ketua pemuda, tokoh masyarakat, tokoh agama. Kalau kita berdayakan untuk  deteksi dini sangat baik sekali, tinggal bagaimana kita merangkum dan memberdayakan agar terbina dengan baik di seluruh wilayah Maluku. Kalau perlu satu saat buat semacam penataran dengan melibatkan seluruh komponen diatas, karena mereka pucuk yang paling depan. Kalau mereka kita bisa berdayakan tentu semua informasi dan permasalahan yang paling ujung cepat kita ketahui dan mudah-mudahan bisa kita tangani agar tidak berkembang,” tukas Muktiono.

Jenderal bintang satu ini juga mengungkapkan ada beberapa gambaran perkiraan ancaman yang sering terjadi saat berlangsungnya proses pentahapan pilkada yakni money politic, curi start, kampanye, terlambat distribusi, kurangnya personil, dan manipulasi. “Apabila pengawasan tidak dilakukan dengan baik maka potensi-potensi diatas bisa saja terjadi,” papar Muktiono.

Namun demikian, kata Muktiono, permasalahan ini tetap menjadi perhatian pihaknya selain itu juga merupakan kewenangan Bawaslu dan Panwaslu, sehingga diharapkan bisa dicegah.
“Nantinya besok kampanye akan dilakukan secara bersama memploklamirkan kampanye damai agar Pilkada Maluku bisa dilaksanakan secara jujur dan adil. Ini merupakan harapan kita semua. Dan bisa kita kawal sampai pelantikan,” ujarnya.

Komentar