Aksi Demo di KPU Maluku Warnai Pembukaan Pleno Rekapitulasi Suara

Ambon: Puluhan pemuda yang mengatasnamakan Forum Penyelamat Demokrasi (FPD) Maluku, melakukan aksi unjuk rasa di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Maluku bertepatan dengan jadwal pembukaan rapat pleno KPU Maluku dalam rangka rekapitulasi suara. Aksi mahasiswa ini berlangsung dalam kawalan ketat aparat kepolisian, Kamis (27/06),pagi.
Dalam aksinya, mahasiswa menedesak KPU Maluku supaya jangan dulu melakukan rapat pleno rekapitulasi suara sebelum menuntaskan dugaan terjadinya penggelembungan suara di kabupaten Seram Bagian Timur (SBT). Mereka juga mendesak supaya KPU Maluku menindak tegas oknum penyelenggara Pemilu yang melakukan kejahatan secara sistematis, dan salah satunya adalah penggelembungan suara yang terjadi di kabupaten SBT itu.
Reporter Moluken.com, Bahtiar Tanda Heluth, dari lapangan, melaporkan, aksi puluhan mahasiswa ini tidak sampai mempengaruhi jalannya rapat pleno KPU Maluku itu.
Dalam pembukaan rapat pleno itu sempat terjadi hujan interupsi dari sejumlah saksi. Para saksi ini menolak Ketua KPU Maluku, Idrus Tatuhey untuk tidak memimpin jalannya sidang pleno karena dinilai tidak independen.
Seperti diketahui, Tatuhey beberapa waktu lalu diberitakan media masa, bahwa ia telah berada bersama Ketua Tim Pasangan Herman Koedoeboen-Daud Sangadji, Karel Albert Ralaahlu saat perhitungan hasil quick qount. Sikap Tatuhey itu kemudian rame-rame diprotes oleh sejumlah kalangan.
Meskipun diintrupsi oleh sejumlah saksi, namun Tatuhey tetap memimpin jalannya sidang pleno. Sidang pleno ini diawali dengan membuka kotak suara dari KPU Kabupaten Aru. (Man/Qin). Sumber: MOLUKEN.COM

Komentar