Bentrok Tapal Batas, 3 Warga Tertembak, 1 Tewas

Dobo: Bentrok kembali terjadi di Wilayah Kepulauan Aru. Kali ini antar Desa Mesiang dan Gomo-Gomo di Kecamatan Aru Tengah Selatan yang terjadi, Senin, siang, kemarin. Akibatnya, satu Warga Sipil meninggal dunia ditempat Kejadian setelah ditembak Aparat Kepolisian setempat.

Informasi yang diperoleh Malukunews.co di Dobo menyebutkan, bahwa peristiwa bentrok itu terjadi dipicu soal tapal batas (Sengketa Tanah) antar Desa Mesiang dan Gomo-Gomo. Dimana, Desa Mesiang dikabarkan masuk ke Areal yang dilarang dan membuat Warga Desa Gomo-gomo tak terima langsung melakukan teguran.

Teguran tersebut memicu terjadinya bentrok. “Warga Gomo-gomo cegat Warga Desa Mesiang dilaut. Saat itu ada aparat bersama Warga Desa Gomo-gomo. Karena terjadi ketegangan dan saling serang aparat langsung menembak ke arah Warga Desa Mesiang dan kena tiga orang, satunya langusng mati ditempat karena peluruh kena dada. Sedangkan dua lainnya luka para,” kata informan tersebut.

Sementara itu, Koordinator Wilayah, Kecamatan Aru Tengah Selatan, Landete Mangar, SE saat di hubungi, Selasa (04/02) siang ini, mengaku tidak berada di lokasi tetapi sedang di Kota Dobo. “Informasinya, penembakan kemarin siang. Saya sendiri sedang berada di Kota Dobo, rencana sore ini saya turun ke lokasi tapi masih kesulitan belum dapat trasportasi,” katanya.

Namun sesuai laporan yang diterima kata Camat, ada Warga Sipil kena tembakan dari aparat di lokasi kejadian dan kondisi saat ini sudah berangsur aman. “ Saya dapat laporan ada Warga yang kena tembakan dan polisi sudah mengamakan lokasi bentrok,” ujarnya kemarin.

Sebelumnya kata Camat, dua bulan lalu telah dilakukan kesepakatan bersama antar empat kampung lainnya, Bemun, Longgar, Mesiang dan Gomo-Gomo soal sengketa lahan. Hasil kesepakatan adalah semuah pihak diminta tidak masuk ke areal yang disengketakan sampai ada kepastian hukum soal kepemilikan.
Sementara itu, salah satu Warga Desa Mesiang, Meki M saat dihubungi mengatakan bahwa Warga Desa Mesiang sementara ke laut untuk bekerja bakti menyelam untuk pembangunan gereja, tiba-tiba mereka diserang. “Warga Kampung mau pergi baktih dilaut untuk pembangunan gereja, namun tiba-tiba diserang. Mereka bawa aparat dan tembak kami,” ujarnya.

Hingga berita ini dipublikasikan, Kapolres Kepulauan Aru, AKBP. Muhamad Room Ohoirat belum berhasil dihubungi. (SOY)

Komentar